ZTE kembali menggebrak pasar Indonesia pada awal September 2024 dengan memperkenalkan dua ponsel entry-level terbarunya, yakni ZTE Nubia Music dan ZTE Blade A55. Produk ini hadir sebagai penerus dari ZTE Blade A54 yang diluncurkan sebelumnya pada Maret 2024.
Sayangnya, terlepas dari statusnya sebagai penerus, ZTE Blade A55 tidak menawarkan banyak peningkatan yang signifikan. Dengan harga terjangkau sekitar Rp1,1 jutaan, smartphone ini fokus pada kenyamanan penggunaan harian untuk tugas-tugas ringan, bukan performa tinggi.
Hal tersebut tak lepas dari penggunaan SoC (System on Chip) Unisoc SC9863A quad-core yang dipasangkan dengan RAM 4 GB. Spesifikasi ini cukup untuk kebutuhan harian seperti browsing, streaming, atau bermain game ringan. Meski demikian, untuk game seperti Mobile Legends, Kamu masih bisa menikmatinya dengan pengaturan grafis yang lebih rendah.
Jika Kamu penasaran mengenai kelebihan dan kekurangan ZTE Blade A55 serta spesifikasi dan harganya, simak ulasan berikut.
Kelebihan ZTE Blade A55
1. Desain Menarik dan Modern
Untuk kelas harganya, desain ZTE Blade A55 cukup menarik. Tampilan belakangnya yang minimalis dihiasi oleh modul kamera berbentuk persegi di sudut kiri atas. Menariknya, modul kamera tersebut tidak terlalu menonjol sehingga memberikan kesan bersih dan modern.
Modul kamera ini juga tampil selaras dengan warna bodi perangkat yang tersedia dalam tiga pilihan: Sunset Orange, Water Blue, dan Starry Black. Khusus untuk varian Starry Black, warna bodinya sebenarnya lebih condong ke abu-abu.
Meskipun pada pandangan pertama terlihat seperti memiliki tiga kamera belakang, sebenarnya hanya dua dari lingkaran tersebut yang berisi kamera. Satu lingkaran lainnya berfungsi sebagai LED flash, sementara lingkaran terakhir hanya sebagai hiasan.
Pada bagian depan, ZTE Blade A55 menggunakan desain waterdrop notch untuk kamera depannya, yang sudah umum ditemukan pada smartphone di kelas entry-level.
2. Layar Luas dengan Refresh Rate 90Hz
ZTE Blade A55 hadir dengan layar berukuran 6,75 inci yang menggunakan panel IPS LCD beresolusi HD+ (720 x 1612 piksel), menawarkan kerapatan layar sekitar 261 ppi. Yang membuat layar ini lebih istimewa adalah refresh rate 90Hz, yang memberikan pengalaman scrolling dan animasi yang lebih mulus dibandingkan layar 60Hz yang masih banyak digunakan di segmen harga serupa.
Kamu bisa menikmati kualitas visual yang memadai untuk menonton video, browsing, atau bermain game ringan. Secara keseluruhan, layar ini cukup baik untuk smartphone dengan harga di kisaran Rp1 jutaan.
3. Fitur Live Island ala Dynamic Island iPhone
Salah satu fitur menarik yang ditawarkan ZTE Blade A55 adalah fitur Live Island, yang mirip dengan Dynamic Island pada iPhone. Fitur ini memungkinkan notch atau poni di layar menjadi interaktif, misalnya dengan berubah ukuran saat Kamu menerima notifikasi. Fitur ini memberikan pengalaman yang lebih interaktif saat menggunakan perangkat.
ZTE bukan satu-satunya yang mengadopsi fitur semacam ini. Beberapa ponsel Android lainnya, seperti Realme C55 NFC dengan Mini Capsule, juga sudah mulai menghadirkan fitur serupa.
4. Penyimpanan Luas di Kelasnya
Salah satu kelebihan utama ZTE Blade A55 adalah kapasitas penyimpanannya yang luas, mencapai 128 GB. Untuk ponsel di harga Rp1 jutaan, kapasitas penyimpanan sebesar ini jarang ditemui. Dengan ruang yang luas, Kamu bisa menyimpan banyak file, termasuk aplikasi, video, foto, dan lainnya, tanpa harus khawatir kehabisan ruang.
Tak hanya itu, perangkat ini juga mendukung slot microSD, yang memungkinkan Kamu untuk menambah kapasitas penyimpanan jika diperlukan. RAM-nya juga berkapasitas 4 GB dan masih bisa diperluas hingga 12 GB melalui fitur RAM Virtual.
5. Kamera yang Masih Andal
ZTE Blade A55 dilengkapi dengan dua kamera belakang, yang terdiri dari kamera utama 13 MP dengan sensor BSI CMOS, serta kamera kedua 2 MP yang berfungsi sebagai depth sensor untuk efek bokeh. Kombinasi ini memungkinkan Kamu mengambil foto dengan kualitas yang cukup baik, terutama di kondisi pencahayaan yang memadai.
Sementara untuk kamera depan, perangkat ini memiliki kamera selfie 8 MP, yang juga menggunakan sensor BSI CMOS. Kamera belakang dapat merekam video hingga resolusi 1080p@30fps, sedangkan kamera depan terbatas pada 720p@30fps.
6. Baterai Besar dengan Port USB Type-C
Dengan kapasitas baterai 5000 mAh, ZTE Blade A55 mampu bertahan seharian penuh dengan penggunaan ringan seperti chatting, browsing, dan menonton video. Ini tentu menjadi nilai tambah bagi Kamu yang mencari smartphone dengan daya tahan baterai yang baik untuk aktivitas harian.
Sayangnya, ponsel ini tidak dilengkapi dengan fitur pengisian cepat, sehingga pengisian daya 10W memerlukan waktu yang cukup lama hingga penuh. Meski demikian, setidaknya ZTE telah menyediakan port USB Type-C yang memudahkan pengisian daya.
7. Sensor Sidik Jari di Samping
ZTE Blade A55 dilengkapi dengan sensor sidik jari yang terintegrasi di tombol power di bagian samping perangkat. Fitur ini memberikan kenyamanan lebih dalam membuka kunci layar, serta lebih praktis dibandingkan sensor sidik jari di belakang.
Kekurangan ZTE Blade A55
1. Performa Terbatas
Meskipun ZTE Blade A55 cukup bisa diandalkan untuk penggunaan sehari-hari, performanya tergolong standar. Chipset Unisoc SC9863A yang digunakan sudah cukup usang, dengan prosesor quad-core ARM Cortex-A55 yang terdiri dari dua cluster dengan kecepatan 1,6 GHz dan 1,2 GHz. Untuk gaming atau multitasking berat, ponsel ini kurang mampu bersaing dengan perangkat di kelas yang lebih tinggi.
Skor AnTuTu Unisoc SC9863A yang hanya 154.781 poin menunjukkan bahwa ponsel ini sebanding dengan chipset entry-level lainnya seperti MediaTek Helio A22. Meski demikian, untuk game ringan seperti Mobile Legends, ponsel ini masih dapat diandalkan jika pengaturan grafis diatur ke level rendah.
2. Ketiadaan Wi-Fi Dual Band dan Bluetooth Usang
Satu kekurangan lain dari ZTE Blade A55 adalah tidak adanya dukungan Wi-Fi dual band. Ponsel ini hanya menggunakan Wi-Fi 4 (2,4 GHz), yang tergolong jadul jika dibandingkan dengan Wi-Fi 5 yang lebih cepat dan stabil. Ini bisa menjadi masalah jika Kamu sering menggunakan Wi-Fi di tempat umum, karena banyak router modern yang menggunakan jaringan Wi-Fi 5.
Selain itu, versi Bluetooth yang digunakan pada ZTE Blade A55 juga masih 4.2, yang lebih lambat dalam transfer data dibandingkan Bluetooth 5.0 atau yang lebih baru.
Kesimpulan
ZTE Blade A55 merupakan pilihan menarik di segmen entry-level dengan beberapa kelebihan yang patut dipertimbangkan. Desain yang menarik, layar dengan refresh rate 90Hz, penyimpanan luas, dan baterai berkapasitas besar menjadikannya ponsel yang sesuai untuk kebutuhan harian Kamu.
Namun, performanya yang terbatas dan beberapa fitur yang sudah ketinggalan zaman seperti Wi-Fi dan Bluetooth mungkin menjadi pertimbangan bagi Kamu yang menginginkan lebih dari sekadar ponsel entry-level.
Posting Komentar